natalia
simple is my life
Rabu, 14 Maret 2012
Sabtu, 28 Januari 2012
Sabtu, 01 Oktober 2011
Perbedaan Samarinda Dan Balikpapan
Kebersihan kota tidak mungkin dicapai hanya karena dinas kebersihan yang bekerja tanpa lelah, tetapi juga pasti karena warganya disiplin. Pengelolaan sampah yang baik mensyaratkan sebanyak mungkin masalah harus diselesaikan di sumbernya (yaitu orang per orang dengan perilakunya).
Sebenarnya Balikpapan juga menerapkan disiplin dalam bidang lain. Misalnya, angkutan kota tidak berhenti sembarangan, orang memarkirkan mobil pada tempatnya dan di dalam garis, dll.
Jembatan penyeberangan di Balikpapan. Foto: Marco Kusumawijaya
Ketika pertama kali menerapkan aturan itu, setidaknya sebelum tahun 1990, dikabarkan hukum ditegakkan dengan sangat tegas, sehingga akhirnya masyarakat menjadi terbiasa.
Mungkin sekali Balikapapan mendapat inspirasinya antara lain dari perumahan Pertamina yang sudah ada di sana cukup lama, berawal sebagai perumahan perusahaan minyak jaman Hindia Belanda. Perumahan perusahaan seperti itu, biasanya memang sangat rapi dan terawat baik.
Balikpapan adalah sebuah contoh bahwa hidup di kota selalu mengandung hal dan kebiasaan baru yang harus dipelajari. Hal ini berlaku bagi siapa saja dan budaya mana saja. Contoh mutakhir: Bagaimana sebaiknya menggunakan atau tidak telepon seluler ketika sedang menyetir mobil, atau di dalam ruang seminar?
Sampah masih menumpuk. Foto: Marco Kusumawijaya
Anehnya, mengapa kota tetangganya, Samarinda, yang justru merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur tidak meniru atau setidaknya terinspirasi oleh Balikpapan?
Marco Kusumawijaya adalah arsitek dan urbanis, peneliti dan penulis kota. Dia juga direktur RujakCenter for Urban Studies dan editor http://klikjkt.or.id
Rabu, 14 September 2011
50 Planet Baru Dalam Tata Surya
REPUBLIKA.CO.ID, WYOMING - Ahli astronomi Eropa menemukan 50 planet
baru dalam tata surya kita. Dari jumlah itu, 16 planet di antaranya
ditengarai berukuran sebesar planet bumi.
Planet terbesar yang ditemukan dinamai sebagai planet HD 85512 b, berukuran 3,6 kali massa bumidan bisa dijangkau dalam 36 tahun cahaya dan berada dalam konstelasi Vela. Temuan itu juga menyatakan hampir separo bintang bercahaya layaknya matahari kita dan beberapa lebih bersinar ketimbang Saturnus.
Para planet mirip bumi, ilmuwan mempercayai ada jejak air di sana, yang memungkinkan ada kehidupan di sana.
Temuan planet ini dipresentasikan dalam A conference on Extreme Solar Systems di Wyoming, AS. Konferensi dihadiri oleh sekitar 350 pakar dari seluruh dunia.
Planet-planet baru ini ditemukan oleh sebuah misi The High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS), yang diinstal di European Southern Observatory di La Silla Observatory, Chile.
'Pendeteksian HD 85512 b jauh dari batas HARPS, dan menunjukkan kemungkinan ditemukannya bumi super (super-Earth) lain yang memungkinkan adanya kehidupan di sekitar bintang mirip matahari," kata astronom University of Geneva, Michel Mayor.
Salah satu anggota tim, Lisa Kaltenegger, dari Max Planck Institute for Astronomy dan Harvard Smithsonian Centre for Astrophysics, menyatakan temuan terakhir ini menandai era baru pencarian planet kehidupan. "Kita memasuki pencapaian yang luar biasa dalam sejarah astronomi," katanya.
Planet terbesar yang ditemukan dinamai sebagai planet HD 85512 b, berukuran 3,6 kali massa bumidan bisa dijangkau dalam 36 tahun cahaya dan berada dalam konstelasi Vela. Temuan itu juga menyatakan hampir separo bintang bercahaya layaknya matahari kita dan beberapa lebih bersinar ketimbang Saturnus.
Para planet mirip bumi, ilmuwan mempercayai ada jejak air di sana, yang memungkinkan ada kehidupan di sana.
Temuan planet ini dipresentasikan dalam A conference on Extreme Solar Systems di Wyoming, AS. Konferensi dihadiri oleh sekitar 350 pakar dari seluruh dunia.
Planet-planet baru ini ditemukan oleh sebuah misi The High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS), yang diinstal di European Southern Observatory di La Silla Observatory, Chile.
'Pendeteksian HD 85512 b jauh dari batas HARPS, dan menunjukkan kemungkinan ditemukannya bumi super (super-Earth) lain yang memungkinkan adanya kehidupan di sekitar bintang mirip matahari," kata astronom University of Geneva, Michel Mayor.
Salah satu anggota tim, Lisa Kaltenegger, dari Max Planck Institute for Astronomy dan Harvard Smithsonian Centre for Astrophysics, menyatakan temuan terakhir ini menandai era baru pencarian planet kehidupan. "Kita memasuki pencapaian yang luar biasa dalam sejarah astronomi," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)